Best Profit (26/5) - Ketegangan yang semakin meningkat antara AS dan
China membuat harga emas dalam tren meningkat. Emas naik mengincar
meningkatnya ketegangan geopolitik yang akhirnya bisa membantu emas
menembus level USD 1.800 per ounce.
"Investor mungkin melihat
sejarah berulang sebagai ketegangan geopolitik, dengan China di pusat,
menghidupkan kembali kekhawatiran tentang perang perdagangan lain," kata
ahli strategi ING dikutip dari Kitco, Senin (25/5/2020).
Meningkatnya
hubungan AS-China terjadi ketika Negeri Tirai Bambu tersebut
menerbitkan rancangan undang-undang untuk memberlakukan undang-undang
keamanan nasional di Hong Kong menyusul gelombang protes anti-pemerintah
tahun lalu di kota itu. best profit
“Undang-undang
tersebut mengatur kemungkinan bentrokan antara keamanan Cina dan
demonstran pro-demokrasi di Hong Kong, serta ulasan tentang hubungan
perdagangan khusus kota tersebut oleh AS. Keduanya berdiri untuk
menyebabkan kinerja yang berkepanjangan di Hang Seng," kata kepala
penelitian London Capital Group Jasper Lawler.
AS telah mengutuk proposal China, menyebutnya sebagai 'bencana' dan mendesak China untuk mempertimbangkan kembali.
"Ini
bisa memicu protes baru di bekas koloni mahkota Inggris, menyebabkan
hubungan yang sudah penuh antara China dan AS memburuk lebih jauh," kata
analis Commerzbank Cartsen Fritsch. best profit
Meskipun
harga emas mengalami reli pada hari Jumat, logam mulia telah terjebak
dalam kisaran yang cukup sempit. Untuk Juni, Comex emas berjangka
diperdagangkan terakhir di USD 1,734.50, naik 0,73 persen pada hari itu.
“Emas
bertindak sangat baik. Kami melihatnya turun dari bawah bersama dolar
yang lebih kuat. Emas menguji level USD 1.722, yang merupakan rata-rata
bergerak 20 hari. Itu menggembirakan memasuki akhir pekan yang panjang,"
kata ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss,
kepada Kitco News. best profit
"Sangat besar bahwa emas dapat memperoleh keuntungan dengan dolar yang lebih kuat di sini," tutup dia.
Kepala
Strategi Global TD Securities, Bart Melek menyatakan, dalam jangka
pendek, peningkatan ketegangan geopolitik sebenarnya dapat menghambat
kenaikan emas karena mereka meningkatkan dolar AS.
"Setiap kali
ketegangan itu naik, Anda memiliki RMB Cina melemah dan dolar AS
menguat. Bahaya untuk emas adalah kita bisa mendapatkan peningkatan
volatilitas, yang umumnya tidak termasuk apa pun selain dolar. Ketika
dolar AS menguat, emas tidak terlalu baik. Dalam jangka pendek,
ketegangan ini kemungkinan akan membuat orang lebih aman dalam dolar AS
dan emas yang bisa diderita," jelas Melek.
"Jangka panjang, ini cerita yang berbeda," lanjut dia. best profit
Sumber : Liputan6

Tidak ada komentar:
Posting Komentar