
Bestprofit
(7/11) – Pada hari Rabu, 6 November 2024, harga emas (XAU/USD) jatuh
signifikan, mencapai level terendah di $2.660 per ons. Penurunan tajam
ini terjadi setelah hasil pemilihan presiden AS menunjukkan kemenangan
calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Kemenangan Trump,
yang meraih 277 suara elektoral berbanding 224 suara dari Wakil Presiden
Kamala Harris, memberi dampak besar pada pasar keuangan global,
terutama harga emas. Mengapa kemenangan Trump ini berdampak besar
terhadap harga emas, dan bagaimana dinamika pasar lainnya berkontribusi
pada pergerakan harga emas? Artikel ini akan mengulas lebih dalam
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas pada
situasi ini.
Dalam pandangan banyak analis, kebijakan ekonomi yang diusung Trump, yang sering kali mendukung kebijakan proteksionisme dan pengurangan pajak, dapat meningkatkan daya tarik investasi di AS. Dengan inflasi yang masih terjaga di tingkat yang relatif rendah dan tingkat pengangguran yang juga menunjukkan perbaikan, pasar melihat kemungkinan bahwa USD akan tetap menguat di bawah kepemimpinan Trump. Kondisi ini membuat aset-aset yang dihargakan dalam Dolar, seperti emas, menjadi kurang menarik bagi investor. Emas, yang selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian, menjadi lebih mahal ketika USD menguat. Hal ini mengurangi permintaan emas, terutama dari investor global yang lebih memilih untuk memegang USD atau berinvestasi di aset berdenominasi USD.
Kemenangan Donald Trump dan Penguatan Dolar AS
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga emas adalah penguatan Dolar AS (USD). Pasar bereaksi positif terhadap kemenangan Trump, karena investor memperkirakan bahwa kebijakan ekonomi dan tarif yang diajukan Trump akan memperkuat perekonomian AS, yang pada gilirannya mendukung nilai tukar USD. Secara historis, Dolar AS dan emas memiliki hubungan terbalik: ketika USD menguat, emas cenderung melemah, dan sebaliknya.Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures
Dalam pandangan banyak analis, kebijakan ekonomi yang diusung Trump, yang sering kali mendukung kebijakan proteksionisme dan pengurangan pajak, dapat meningkatkan daya tarik investasi di AS. Dengan inflasi yang masih terjaga di tingkat yang relatif rendah dan tingkat pengangguran yang juga menunjukkan perbaikan, pasar melihat kemungkinan bahwa USD akan tetap menguat di bawah kepemimpinan Trump. Kondisi ini membuat aset-aset yang dihargakan dalam Dolar, seperti emas, menjadi kurang menarik bagi investor. Emas, yang selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian, menjadi lebih mahal ketika USD menguat. Hal ini mengurangi permintaan emas, terutama dari investor global yang lebih memilih untuk memegang USD atau berinvestasi di aset berdenominasi USD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar