Selasa, 31 Mei 2016

IHSG Lanjutkan Penguatan, 8 Saham Ini Jadi Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pergerakan harga minyak dunia akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Purnomo menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.850-4.885 pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Harga minyak dunia mendekati level US$ 50 dinilai mempengaruhi pergerakan IHSG. Lucky menuturkan, pelaku pasar akan mengapresiasi pergerakan harga minyak dunia itu dalam jangka pendek.

Selain itu, Lucky menilai, inflasi akan relatif stabil menjelang puasa. Pemerintah cukup baik menjaga pergerakan inflasi. "Inflasi harus dijaga sehingga tetap rendah. Dengan sentimen ini pasar akan cenderung menguat," ujar Lucky saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (31/5/2016).

Lebih lanjut ia menuturkan, keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) tetap mempertahankan suku bunga juga memberikan sentimen positif. Lucky menilai, meski bank sentral AS memberikan sinyal menaikkan suku bunga namun hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. "Janet Yellen sulit untuk menaikkan suku bunga. Kalau naik maka terlalu dini dan tidak objektif," ujar Lucky.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jelang pergantian bulan. Pola gerakk IHSG masih berada dalam kisaran yang wajar.

"Koreksi jika terjadi juga masih terlihat sebagai koreksi wajar. Awal bulan tentunya data ekonomi baru akan stabil sehingga dapat memberikan sentimen posiif terhadap pergerakan IHSG," ujar dia.

William memperkirakan, IHSG akan bergerak di level support 4.738 dan resistance 4.877. Level resistance IHSG itu perlu digapai kembali untuk memperkuat pola kenaikannya.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko melihat kalau harapan terhadap lolosnya peraturan pengampunan pajak atau tax amnesty sebelum sidang DPR 14 Juli 2016.

Selain itu, kepastian bank sentral AS atau The Federal Reserves/The Fed menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan menjadi pemicu positif untuk membuat pelaku pasar akumulasi saham-saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua sehingga membuat IHSG di atas level psikologis 4.800.

"IHSG akan bergerak di kisaran support 4.750-4.670-4.615-4.525 dan resistance 4.875-4.925-5.050," ujar Yuganur.


Sumber : Liputan6

Digelar 'serangan akhir' untuk rebut Fallujah dari ISIS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/5) - Militer Irak menyatakan telah memulai operasi menyerang Fallujah, pusat kekuasaan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
Hal ini dilakukan seminggu setelah pemerintah melancarkan usaha bersama mengambil alih kota yang dikuasai kelompok jihadis sejak tahun 2014 itu.
Sekitar 50.000 warga sipil terjebak di dalamnya. Sampai sejauh ini hanya beberapa ratus keluarga yang berhasil keluar.
PBB menyatakan muncul sejumlah laporan penduduk kelaparan dan dibunuh karena menolak bertempur untuk ISIS.
Pasukan pemerintah termasuk anggota unit elit antiterorisme juga bergerak ke kota tersebut dari berbagai arah, kata sebuah pernyataan resmi.
Anggota ISIS dilaporkan melakukan perlawanan dengan melakukan serangan bunuh diri dan pemboman kendaraan.
Tetapi sementara militer menyatakan telah bergerak ke arah tujuannya, sampai sejauh ini perang sepertinya berpusat pada pertahanan ISIS di luar batas kota Fallujah, lapor wartawan BBC, Jim Muir dari ibu kota Baghdad.
Fallujah dikuasai ISIS bulan Januari 2014 yang dipandang kelompok itu sebagai titik penting kebangkitan kekhalifahan di Irak dan Suriah.
Sumber : BBC

Investor Pertimbangkan Data & Kenaikan Suku Bunga, Saham Asia Naik Tipis

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/5) - Saham Asia sedikit berubah, siap untuk penurunan bulanan terbesar sejak Januari, karena investor masih menilai data ekonomi dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik kurang dari 0,1 persen menjadi 128,28 pada 09:16 pagi di Tokyo. Indeks ini turun 2,2 persen bulan ini, yang menunjukkan penurunan terburuknya sejak jatuh sebesar 8 persen pada Januari, di tengah kecemasan investor atas rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Topix Jepang turun kurang dari 0,1 persen setelah mencapai level tertingginya dalam sebulan pada hari Senin kemarin. Perdana Menteri Shinzo Abe ingin menunda kenaikan pajak penjualan yang direncanakan untuk 2 1/2 tahun, seperti yang dikatakan oleh pejabat senior dari partai yang berkuasa dan mitra koalisinya, Senin, dimana Abe mempersiapkan untuk mengakhiri spekulasi yang tidak jelas selama berbulan-bulan.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Yen Membawa Pelemahan Pada Eksport, Saham Jepang Dibuka Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/5) - Saham Jepang jatuh dalam perdagangan ringan, dengan indeks ekuitas acuan jatuh dari level tertingginya satu bulan, karena penguatan yen yang menyeret eksport ke posisi lebih rendah dan juga karena investor masih menantikan waktu kenaikan suku bunga AS.
Indeks Topix turun sebesar 0,3 persen menjadi 1,361.73 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan volume perdagangan 12 persen di bawah rata-rata 30-hari intradaynya. Indeks ini menuju kenaikan sebesar 1,5 persen di bulan ini setelah penutupan Senin kemarin yang berada di level tertinggi sejak April. Nikkei 225 Stock Average melemah 0,5 persen menjadi 16,988.64. Yen naik 0,3 persen dan diperdagangkan pada 110,83 per dolar setelah turun 0,7 persen kemarin. Kontrak pada Indeks S & P 500 naik 0,2 persen dari sesi Jumat. Pasar AS ditutup Senin untuk Memorial Day.
Produksi industri Jepang naik 0,3 persen pada April dari bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan ekonom untuk penurunan sebesar 1,5 persen, seperti yang ditunjukkan oleh data pada Selasa ini. Angka tersebut turun 3,5 persen dari tahun lalu. Secara terpisah, data menunjukkan rasio dari aplikasi pekerja mengalami kenaikan menjadi 1,34 bulan lalu, tertingginya sejak 1991 dan naik dari 1,3 pada bulan Maret. Tingkat pengangguran negara tersebut tetap stabil di 3,2 persen, menurut perkiraan dari pertemuan para ekonom.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Saham Hong Kong Ditutup Sedikit Lebih Tinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/5) - Bursa Hong Kong menghakhiri Senin dengan berada di level yang sedikit lebih tinggi, menyusul kenaikan marjinal di indeks daratan Cina.

Indeks Hang Seng berada 0,3 persen lebih tinggi di level 20,629.39 poin, sedangkan Indeks China Enterprises naik 0,3 persen ke level 8,624.76.

Volume perdagangan total perusahaan yang termasuk dalam indeks HIS yakni sebesar 1,8 miliar saham. (sdm)

Sumber: reuters

Kamis, 26 Mei 2016

Perancis Dilanda Pemogokan dan Protes Terkait Reformasi Buruh

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Puluhan ribu demonstran turun ke jalan-jalan Perancis, Kamis (26/5) melancarkan mogok nasional selama satu hari untuk memprotes usulan reformasi ketenagakerjaan oleh pemerintah, yang akan mempermudah pengusaha merekrut dan memecat pegawai dan melemahkan serikat-serikat pekerja.
Ribuan orang menyerukan slogan-slogan anti-pemerintah sambil berpawai, yang sebagian besar berlangsung damai, melalui Paris, Kamis (26/5), meminta pemerintah agar mengubah rancangan undang-undang tenaga kerja tersebut. Sumber-sumber pemerintah menyatakan sembilan orang ditahan karena merusak properti dan polisi menghadapi sejumlah insiden kecil kekerasan yang dilakukan demonstran.
Situasi tegang di kota pelabuhan Le Havre, di mana para pekerja memblokir salah satu terminal minyak utama Perancis. Ribuan pekerja dermaga memenuhi alun-alun di depan balai kota itu hari Kamis (26/5), menyulut bom asap di daerah tersebut.
Sementara itu, sedikitnya 11 dari 58 pembangkit listrik tenaga nuklir Perancis dilanda pemadaman yang tidak direncanakan sewaktu para pekerja bergabung dalam pemogokan.
Para anggota Serikat pekerja terlihat memperlambat arus lalu lintas di PLTN Gravelines, karena mereka membagi-bagikan selebaran dan mendorong pengemudi untuk mengikuti aksi mogok.
Fasilitas di Gravelines adalah PLTN terbesar keenam di dunia, terbesar kedua di Eropa, dan terbesar di Eropa Barat.
Sumber : VOA

Minyak Pangkas Kenaikan Setelah Menyentuh $ 50 Pertama Kalinya di Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Minyak pangkas kenaikan sebelumnya setelah menyentuh level $ 50 per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam bulan terakhir terkait persediaan dan produksi minyak mentah AS menurun.
Kontrak sedikit berubah di New York setelah sebelumnya naik ke level $ 50,21, harga tertinggi sejak 9 Oktober lalu. Minyak mentah Brent mencapai level $ 50 untuk pertama kalinya sejak bulan November sebelum menghapus keuntungan. Stok minyak AS menyusut lebih dari yang diperkirakan pekan lalu, menurut data pemerintah, selama persediaan juga telah dibatasi di Nigeria, Venezuela dan Kanada.
Brent merosot ke level terendahnya sejak 2003 silam pada kuartal pertama dan sejak melonjak sekitar 80 % terkait tanda-tanda kelebihan pasokan global akan mereda. Produksi AS telah turun ke level terlemah sejak September 2014 saat serangan di Nigeria telah mengurangi output ke 20 tahun terendah. Produksi minyak di Venezuela telah tertekan oleh pemadaman listrik dan volume di Kanada telah diatasi oleh kebakaran hutan.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 8 sen menjadi ditutup pada level $ 49,48 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan adalah 27 % di bawah 100-hari rata-rata. Harga minyak rebound sekitar 90 % dari level terendahnya pada bulan Februari.
Brent untuk pengiriman Juli merosot 15 sen ke level $ 49,59 di ICE Futures Europe yang berbasis di London setelah sebelumnya menyentuh level tertingginya $ 50,51. Minyak mentah acuan global ditutup dengan premi 11 sen dibandingkan WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Berjangka Ditutup di Level Terendahnya Dalam 7-Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Emas berjangka melanjutkan penurunannya pada hari Kamis untuk sesi ketujuh, terkait kekuatan menyeluruh dalam dolar AS bulan ini dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi membantu mendorong harga logam mulia  tersebut ke level terendahnya sejak awal April.
Emas Juni turun $ 3,40, atau 0,3%, untuk berakhir di $ 1,220.40 per ons-menandai akhir sesi terendah sejak 4 April lalu. Dari hari ke bulan, harga telah kehilangan sekitar 5,5%.
Di Comex, harga perak memangkas beberapa kerugian minggu ini. perak Juli naik 8,2 sen, atau 0,5%, ke $ 16,343 per ons. Tembaga Juli berakhir datar di $ 2,103 per pon. Platinum Juli naik $ 1, atau 0,1%, ke $ 995,80 per ons dan paladium September menguat ke $ 12,80, atau 2,4%, ke $ 543,65 per ons.
SPDR Gold Trust diperdagangkan di 0,4% lebih rendah sedangkan iShares Silver Trust naik 0,1%. VanEck Vectors Gold Miners melemah 0,7%.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Dolar Pangkas Penurunan Awal Terkait Komentar Pejabat The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Dolar AS memangkas beberapa penurunan awal setelah pejabat The Fed menyatakan bahwa menaikkan suku bunga musim panas ini akan menjadi "hal yang tepat" selama data ekonomi menguat.
Indeks ICE U.S. Dollar ukuran kekuatan dolar terhadap kelompok enam rivalnya, turun kurang dari 0,1% dalam perdagangan terakhir di 95,3030. Mata uang itu telah turun lebih dari 0,3% pada awal sesi setelah laporan pesanan barang tahan lama pada bulan April menunjukkan kelemahan dalam segmen inti.
Euro turun menjadi $ 1,1173 dibandingkan dengan $ 1,1192 sebelum pidato - meskipun masih di bawah levelnya pada akhir Rabu yaitu sebesar $ 1,1150. Dolar juga menguat menjadi 109,81 yen, naik dari 109,61 yen, Kamis pagi. Sebagai perbandingan, greenback membeli  110,21 yen pada Rabu malam.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Data Ekonomi yang Bervariasi Jadikan Saham AS Ditutup Sedikit Menurun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/5) - Saham AS ditutup sedikit berubah, dengan Indeks S&P 500 dekati empat pekan tertinggi seiring data ekonomi yang bervariasi menggambarkan sedikit kejelasan tentang apakah pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi pada awal bulan depan.
Ekuitas berjuang untuk mendorong lebih tinggi di perdagangan singkat terkait para investor menurunkan untuk survei penguatan selama dua hari yang menambahkan hampir 360 poin untuk Dow Jones Industrial Average dan mengangkat S&P 500 lebih dari 2 % pada indeks acuan kenaikan pertama back-to-back dalam dua minggu terakhir. Sektor bank dan produsen komoditas di antara yang mengalami tekanan terbesar pada hari Kamis setelah membantu untuk memimpin lonjakan pada pekan ini.
Indeks S&P 500 turun tipis kurang dari 0,1 % ke level 2,090.09 pada pukul 16:00 sore waktu New York, dekati level tertingginya sejak 27 April lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Selasa, 24 Mei 2016

Minyak Bergerak Naik Karena Persediaan AS Diperkirakan Menurun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Minyak bergerak naik sebelum rilis data pemerintah AS yang diperkirakan akan menunjukkan persediaan minyak mentah akan menurun, yang dapat mengurangi kelebihan pasokan.
Kontrak berjangka naik 1,1 % di New York. Stok minyak mentah AS, dekati level delapan dekade tertinggi, yang kemungkinan turun sebanyak 2 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum data Administrasi Informasi Energi, Rabu. American Petroleum Institute industri yang didanai akan merilis laporan pasokannya pada hari Selasa. Gangguan yang telah menahan output dari Kanada, Nigeria dan Libya selama bulan lalu.
Harga minyak AS berjangka telah melonjak lebih dari 80 % dari level 12-tahun terendah pada awal tahun ini terkait tanda-tanda melimpahnya pasokan global ditengah penurunan produksi di Nigeria dan negara-negara non-OPEC termasuk di Amerika Serikat. Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak mungkin menentukan target produksinya pada saat mengadakan pertemuan pada 2 Juni mendatang karena sesuai dengan strategi Arab Saudi untuk menekan saingan, menurut semua analis kecuali 1 dari 27 analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 54 sen menjadi menetap di level $ 48,62 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan adalah 29 % di bawah 100-hari rata-rata.
Brent untuk pengiriman Juli menguat 26 sen atau 0,5 %, ke level $ 48,61 di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada diskon 1 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Meningkatnya Penjualan Rumah AS Memberi Sentimen Positif di Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa saham Asia dibuka menguat, dengan Indeks acuan ekuitas regional rebound dari tujuh pekan terendah, setelah lonjakan penjualan rumah AS memicu spekulasi bahwa ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi.
MSCI Asia Pacific Index naik 0,8 persen menjadi 125,95 pada pukul 09:03 pagi di Tokyo setelah pada penutupan hari Selasa berada di level terendah sejak 6 April. Indeks Topix Jepang naik 1,6 persen karena yen diperdagangkan di 110,15 per dolar setelah jatuh 0,7 persen pada Selasa kemarin. Laporan menunjukkan penjualan rumah baru di AS pada bulan April melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir. Peluang untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juni naik menjadi 34 persen dari 4 persen pada Senin lalu, dengan para pedagang sekarang mengharapkan kesempatan yang lebih baik dari yang sebenarnya dari peningkatan pada bulan Juli.
Mei bersiap untuk menjadi bulan terburuk untuk indeks Asia Pasifik sejak Januari dalam apa yang menjadi wild ride bagi investor dalam tahun ini. Indeks regional memulai tahun 2016 dengan penurunan 14 persen hingga terendahnya di bulan Februari terhadap kekhawatiran devaluasi yuan China akan mengekang pertumbuhan global dan di tengah prospek biaya pinjaman AS yang lebih tinggi. MSCI kemudian reli hampir 20 persen sampai pada puncaknya tahun ini di bulan April sebelum melemah lagi. Indeks tersebut telah jatuh 4,8 persen dalam bulan ini sampai dengan Selasa kemarin.(frk)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Yen Bantu Angkat Bursa Jepang Dari Penurunan Selama 3 Hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Bursa saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari karena pelemahan yen, meningkatkan prospek pendapatan bagi eksportir, dan setelah data perumahan AS meningkatkan keyakinan investor bahwa ekonomi terbesar dunia dapat mengatasi peningkatan biaya pinjaman dalam waktu dekat.
Indeks Topix menguat 1,5 persen menjadi 1,346.31 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo dengan lebih dari 20 saham menguat untuk setiap satu saham yang turun. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,6 persen menjadi 16,758.91. Yen diperdagangkan di 110,14 per dolar, melemah untuk hari kedua. Sementara data pembelian rumah baru di AS melonjak pada bulan April ke level tertinggi sejak awal tahun 2008.
Kontrak pada Indeks S&P 500 naik 0,2 persen. Indeks ekuitas AS yang mendasari naik 1,4 persen pada hari Selasa, naik tajam dalam lebih dari dua bulan karena perusahaan keuangan dan teknologi mengalami penguatan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berakhir Rally Didorong Optimisme Data Perumahan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham AS naik tajam dalam lebih dari dua bulan terakhir, seiring lonjakan dalam penjualan rumah memicu spekulasi ekonomi yang dapat menahan suku bunga yang lebih tinggi di tengah meningkatnya spekulasi Federal Reserve yang akan memperketat kebijakan pada musim panas ini.
Indeks S&P 500 naik 1,4 % ke level 2,076.01 pada pukul 16:00 sore waktu New York, kenaikan terbesar sejak 11 Maret lalu, mendorong indeks tersebut untuk raih dua minggu tertinggi.
Sebuah laporan hari ini menunjukkan penjualan rumah baru pada bulan April menguat ke level tertinggi dalam lebih dari delapan tahun terakhir, mengarah ke musim jual semi yang kuat untuk pembangunan. Harga penjualan rata-rata naik menuju rekornya, mengambarkan kontrak yang ditandatangani untuk properti yang lebih mahal. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Naik Pada Sesi Break Terkait Spekulasi Pada Suku Bunga Yang Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/5) - Saham AS naik ke level tertingginya dalam dua bulan terkait spekulasi yang meningkat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya di musim panas ini memicu kenaikan di saham keuangan, sedangkan data perumahan mengisyaratkan bahwa ekonomi cukup kuat untuk mendukung biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Sektor perbankan menguat karena imbal hasil Treasury naik menuju tiga minggu tertingginya, dengan JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc naik setidaknya 1,8 persen. Toll Brothers Inc raih kenaikan terbaiknya dalam tiga tahun setelah data penjualan rumah baru yang lebih kuat dari perkiraan dan terkait laba kuartalan pembangun perumahan mewah ini melampaui estimasi. Indeks S & P dari homebuilders berada di jalur untuk kenaikan tajam dalam empat bulan terakhir, dan Microsoft Corp raih kenaikan terbaiknya sejak 1 Maret lalu.
Indeks S & P 500 naik 1,4 persen menjadi 2,076.37 pada 13:06 siang di New York, kenaikan terbaik sejak 11 Maret. Indeks tersebut naik di atas harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya dalam empat hari. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 218,19 poin, atau 1,3 persen, ke 17,711.12. Indeks Nasdaq Composite naik 1,9 persen ke tiga minggu tertingginya. Perdagangan saham di S & P 500 sebesar 3 persen di bawah rata-rata 30-harinya untuk hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Ilmuwan AS Belum Temukan Penyebab Berlanjutnya Kepunahan Amfibi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Penurunan populasi hewan jenis amfibi terus "berlanjut", namun para peneliti belum menemukan alasan penyebabnya, menciptakan masalah pelik dalam usaha konservasi.
Dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti dari Survei Geologi Amerika (USGS) mengatakan tanpa adanya alasan jelas dari penurunan itu, mencari solusi untuk mengatasinya akan tetap sulit.
"Penerapan rencana konservasi di tingkat lokal akan penting dalam menghentikan penurunan populasi amfibi, karena upaya global untuk menekan atau mengurangi ancaman itu sulit dipahami," kata Evan Grant, peneliti biologi satwa liar di USGS yang memimpin penelitian itu.
"Penelitian ini telah mengubah cara pandang kita untuk konservasi amfibi dengan menunjukkan bahwa tindakan lokal perlu menjadi bagian dari tanggapan global terhadap penurunan amfibi, meskipun tetap ada pertanyaan tentang penyebab kepunahan lokal."
Para peneliti menemukan beberapa penyebab, tetapi penyebabnya berbeda berdasarkan wilayah.
Misalnya, "pengaruh manusia" seperti polusi dari kota-kota dan limbah pertanian disebut sebagai alasan di Sungai Mississippi bagian timur, sementara di daerah Upper Midwest dan New England, kepunahan amfibi tampaknya terkait dengan penyakit, terutama jenis jamur.
Di sebelah timur Sungai Colorado, pestisida ditemukan sebagai penyebab, sedangkan perubahan iklim tampaknya telah merugikan amfibi di seluruh Amerika wilayah Selatan dan Pantai Barat.
Populasi amfibi di AS telah menurun sejak tahun 1960, menurut USGS, bahkan di daerah di mana mereka dilindungi, seperti taman-taman nasional. Para peneliti, menggunakan data yang dikumpulkan di beberapa lokasi sejak tahun 1993, mendapati bahwa populasi amfibi menurun di Amerika pada tingkat rata-rata 3,8 persen per tahun.
Penurunan di beberapa daerah lebih tajam, membuka kemungkinan amfibi benar-benar bisa punah di daerah-daerah tertentu dalam waktu 20 tahun.
"Turunnya 3 atau 4 persen populasi amfibi mungkin tidak dianggap sebagai masalah besar, tapi kerugian kecil dari tahun ke tahun dengan cepat menyebabkan penurunan dramatis dan konsekuensial," kata pakar ekologi Michael Adams di USGS, rekan penulis studi ini dan kepala Inisiatif Penelitian dan Pemantauan Amfibi di USGS.
Sementara penelitian itu tidak menyediakan jawaban yang mudah tentang bagaimana membendung penurunan populasi amfibi, mempersempit penyebab berdasarkan wilayah bisa menjadi langkah pertama dalam memicu tindakan lokal untuk menyelamatkan spesies ini.
Sumber: VOA

Bursa Jepang Melemah Pada Istirahat Perdagangan, Dipimpin oleh Eksportir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Jepang masih melemah, dipimpin oleh produsen alat listrik dan pembuat mobil, karena yen mempertahankan keuntungan terhadap dolar, meredam prospek pendapatan ekspor.
Indeks Topix merosot 0,6 persen menjadi 1,333.61 pada istirahat perdagangan di Tokyo dengan dua saham turun untuk setiap saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7 persen menjadi 16,543.38. Sementara yen diperdagangkan di 109,43 per dolar setelah menguat 0,8 persen pada hari Senin menyusul pembicaraan dengan Kelompok Tujuh menteri keuangan terkait intervensi mata uang yang mengecewakan investor.
Produsen alat-alat listrik dan pembuat mobil merupakan penyeret terbesar pada indeks Topix. Saham Toyota Motor Corp. merosot 1,1 persen, sedangkan Mazda Motor Corp. turun 1,7 persen dan pembuat produk elektronik Toshiba Corp. turun 2,4 persen. Calsonic Kansei Corp anjlok 6,8 persen setelah surat kabar Nikkei melaporkan Nissan Motor Co. akan menjual seluruh sahamnya di perusahaan pembuat suku cadang mobil lebih dari 100 miliar yen ($ 910 juta). Saham produsen minyak Inpex Corp. merosot 1,2 persen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Ditutup Turun, Dipimpin Oleh Saham Eksportir; Yen Pertahankan Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Jepang jatuh untuk hari kedua, dipimpin oleh produsen peralatan listrik dan pembuat mobil, karena yen mempertahankan keuntungannya terhadap dolar, meredaman prospek pendapatan ekspor.
Indeks Topix merosot 0,9 persen menjadi 1,326.50 pada penutupan perdagangan di Tokyo dengan lebih dari dua saham turun untuk setiap saham yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,9 persen menjadi 16,498.76. Yen diperdagangkan di 109,27 per dolar setelah penguatan 0,8 persen pada hari Senin menyusul pembicaraan dengan Kelompok Tujuh menteri keuangan terkait intervensi mata uang yang mengecewakan investor.
Produsen peralatan listrik dan pembuat mobil menjadi penyeret terbesar pada indeks Topix. Saham Toyota Motor Corp. merosot 1,4 persen, sedangkan Mazda Motor Corp. turun 3,1 persen dan pembuat produk elektronik Toshiba Corp. turun 3,5 persen. Saham Calsonic Kansei Corp. anjlok 8,6 persen setelah surat kabar Nikkei melaporkan Nissan Motor Co akan menjual seluruh sahamnya di perusahaan pembuat komponen mobil lebih dari 100 miliar yen ($ 910 juta). Saham perusahaan minyak Inpex Corp. merosot 1,8 persen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Senin, 23 Mei 2016

Saham AS Berfluktuasi Ditengah Fokus Fed; Minyak Turun untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Saham AS berfluktuasi, seiring para investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya dari Federal Reserve dan prospek inflasi. Sementara Yen menguat, sedangkan minyak mentah merosot untuk hari keempat.
Kenaikan pada Indeks S&P 500 terhadap saham teknologi diimbangi oleh penurunan di produsen energi. Minyak turun karena produsen asal Kanada bekerja untuk melanjutkan operasinya dan Iran terus meningkatkan ekspor, sementara tembaga dan aluminium menghapus penurunan. Yen rebound dari level terendahnya bulan ini, didorong oleh surplus perdagangan terbesar dalam enam tahun terakhir. Perusahaan Brasil bersiap untuk meningkatkan usaha penjualan obligasi di pasar internasional setelah Petroleo Brasileiro SA mengakhiri level 11-bulan terendahnya pada pekan lalu.
Indeks S&P 500 turun tipis kurang dari 0,1 % pada pukul 12:47 siang waktu New York. Investor akan mengkaji data ekonomi pekan ini pada indeks manufaktur, perumahan, sentimen konsumen dan pertumbuhan sebagai petunjuk tentang apakah ekonomi AS telah cukup kuat untuk menopang biaya pinjaman yang lebih tinggi. Indeks manufaktur pada pembacaan bulan Mei yang dirilis hari ini berada di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, merosot ke level terendahnya sejak September 2009 dengan pesanan pabrik berada di level terlemah tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Terus Menurun Terkait Kemungkinan Fed Menaikkan Suku Bunga pada Bulan Juni

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Emas berjangka pada hari Senin menetap di level terendah untuk sesi keempat berturut-turut, terkait harapan bahwa The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga segera setelah bulan depan mendorong harga logam mulia tersebut ke level terlemahnya sejak akhir April lalu.
Emas untuk pengiriman Juni turun $ 1,40 atau 0,1 %, untuk menetap di level $ 1,251.50 per ons, dengan harga penutupan pada pekan lalu berada di level terendah sejak 27 April, emas berjangka anjlok sekitar 1,6 %.
Sejumlah pembicara Fed pekan ini diperkirakan akan menegaskan kembali sikap yang lebih tinggi pada suku bunga seiring kebijakan yang telah menyatakan atas kekhawatiran mereka bahwa kenaikan suku bunga AS berisiko jika ekonomi terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. (knc)
Sumber : Market Watch

Pasokan Global Yang Melimpah Bertahan, Minyak Berakhir di Terendahya 1-Minggu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Harga minyak berakhir di level terendahnya dalam seminggu pada Senin ini karena kekhawatiran akan meredanya gangguan terbaru untuk produksi minyak mentah, memperbaharui harapan bahwa pasokan global akan terus melebihi permintaan.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 33 sen, atau 0,7%, untuk berakhir di $ 48,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu merupakan penutupan terendah untuk kontrak bulan depan sejak 16 Mei. Minyak mentah Brent di London™s ICE Futures exchange turun 37 sen, atau 0,8%, ke $ 48,35 per barel.(mrv)
Sumber: MarketWatch

IHSG Berpotensi Kembali Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Selasa (24/5/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ‎penguatan IHSG kemarin ditopang oleh aksi beli investor asing. IHSG sendiri ditutup menguat sebanyak 31,78 poin atau sebanyak 0,67 persen ke level 4.743.

"Investor asing pun tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 176, 33 miliar. Di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar  mulai membaik mendekati 13.500," kata dia dalam ulasannya.

Lebih lanjut Lanjar mengatakan, Bursa Asia ditutup variatif dengan bursa Jepang melemah sementara bursa saham China menguat.

"Terapresiasinya nilai tukar Yen menjadi faktor utama pelemahan bursa Jepang selain data penurunan ekspor bulanan hingga muncul peringatan pejabat Jepang untuk melakukan intervensi pelemahan mata uang yang telah menguat hingga 10 persen pada tahun ini," jelas dia.

Dia memperkirakan IHSG bakal bergerak pada level support 4.730 dan resistance 4.805 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan menguat pada perdagangan saham hari ini. Ada pun gerak IHSG diperkirakan pada support 4.702 dan resistance 4.774.

"IHSG bergerak menguat pola penguatan masih bersifat teknikal rebound," kata dia.

Sumber : Liputan6

Wall Street Tertekan Akibat Kekhawatiran Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/5) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan saham di awal pekan ini didorong saham Apple dan kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga.

Selama sesi perdagangan saham, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq memimpin penguatan, namun akhirnya melemah pada penutupan perdagangan saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah 0,08 persen ke level 4.765,78.

Sentimen bank sentral AS atau the Fed untuk menaikkan suku bunga menjadi perhatian pelaku pasar. Kenaikan suku bunga bank sentral menjadi fokus utama di antara investor saham yang mendapatkan keuntungan dari suku bunga pinjaman rendah pada krisis keuangan 2008.

Pemimpin bank sentral AS San Francisco John William dan pemimpin bank sentral AS bagian St Lousi James Bullard juga mengeluarkan pernyataan agresif soal kenaikan suku bunga.

Pada akhir pekan lalu, investor terkejut dengan sinyal bank sentral AS menaikkan suku bunga pada Juni dalam pertemuan bank sentral AS. Investor akan mendengar petunjuk baru pernyataan pimpinan bank sentral Janet Yellen pada Jumat pekan ini.

"Pasar membutuhkan arah dan suasana ketika suku bunga menguat, dan bank sentral AS sedang melakukan itu. Suku bunga butuh normal, dan bank sentral AS membutuhkan waktu," ujar Tim Ghriskey, Direktur Solaris Group seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa ( 24/5/2016).

Sementara itu, saham Apple menguat 1,27 persen. Volume perdagangan saham sekitar 5,9 miliar di bursa saham Amerika Serikat. (Ahm/Ndw)

Sumber : Liputan6

IHSG Akan Naik Terbatas di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat terbatas pada perdagangan saham awal pekan ini. Gerak nilai tukar rupiah dan sentimen bursa saham global masih akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menuturkan IHSG berpeluang naik terbatas. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat terbatas pada akhir pekan lalu dapat mendorong penguatan IHSG di awal pekan. Sedangkan sentimen lainnya akan datang dari rilis data ekonomi di Eropa seperti data manufaktur.

Sedangkan sentimen dalam negeri, Hans mengatakan, pelaku pasar menunggu kenaikan peringkat Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional S&P. Pelaku pasar juga menanti keputusan pembahasan pengampunan pajak/tax amnesty.

Ia menambahkan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih melemah akan berlanjut pada awal pekan ini.

Hans menilai, tekanan laju rupiah itu terjadi lantaran pelaku pasar khawatir terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS. Hal itu mengingat bank sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga pada Juni. "Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga akan terbatas," ujar Hans.

Dengan melihat kondisi itu, Hans memperkirakan IHSG menguat terbatas di kisaran resistance 4.725-4.748 dan support di level 4.690-4.700.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan kembali bervariasi dengan kecenderungan menguat. IHSG akan bergerak di kisaran 4.685-4.740 pada awal pekan ini.

Sebelumnya IHSG ditutup naik terbatas 7,66 poin atau 0,17 persen ke level 4.711,88. Sektor saham industri dasar dan aneka industri memimpin penguatan sektoral setelah terkoreksi cukup dalam sejak awal Mei. 


Sumber : Liputan6

Harga Emas Turun Tiga Minggu Berturut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Harga Emas beringsut lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat, dan mengakumulasikan penurunan mingguan terbesar dalam hampir dua bulan dengan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS segera pada bulan depan.
Harga Emas Spot berakhir turun 0,2 persen pada $ 1,252.00 per ons, dan mencatatkan penurunan 1,6 persen minggu ini, sebagai pelemahan minggu ketiga berturut-turut.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun $ 1,90 pada $ 1,252.90.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, pada Kamis, ada rasa yang kuat di antara para pejabat bank sentral bahwa pasar sedang meremehkan kemungkinan pengetatan kebijakan.
Itu terjadi sehari setelah risalah dari pertemuan April Fed mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan merasa kenaikan suku bunga mungkin sesuai pada awal bulan depan, mengirimkan emas ke level terendah tiga minggu dari $ 1.244.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga, yang jika naik akan mengangkat biaya kesempatan memegang emas. Logam ini telah menguat 18 persen tahun ini karena investor memperkiraka the Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sekalipun Dolar AS mundur dari tertinggi dalam hampir dua bulan terhadap sekeranjang mata uang, tetapi membukukan hasil positif dalam minggu ketiga berturt, yang menambah tekanan pada emas.
Kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung ETF, SPDR Gold Shares, naik 4,5 ton pada Kamis untuk tertinggi sejak November 2013. 
Sedangkan permintaan emas di Asia flat minggu ini oleh dolar yang lebih kuat dan lemahnya permintaan musiman di pusat-pusat perdagangan utama.
Di antara logam mulia lainnya, harga perak naik 0,2 persen pada $ 16,51, sementara harga platinum naik 1,05 persen pada $ 1,020.13 dan harga paladium 0,6 persen lebih tinggi pada $ 557,75. 

Sumber : Vibiznews